TETAP BERSUKACITA
- Rincian
- Diterbitkan hari Sabtu, 01 Maret 2014 00:00
- Ditulis oleh Adama Sihite
- Dibaca: 14370 kali
Baca: Filipi 4:1-9
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah. (Filipi 4:4)
Bacaan Alkitab Setahun:
Ulangan 1-2
Umurnya kira-kira sepuluh tahun. Wajahnya tampak lelah. Namun, ia tersenyum ketika kami berjumpa. Yang membuat saya sangat terkesan, ia gadis cilik yang tidak biasa: ia tidak memiliki kaki sama sekali. Badannya hanya sampai sebatas paha, dan ia mesti “berjalan” dengan tangannya. Tidak mudah, dan amat melelahkan tentunya. Toh ia tetap tersenyum. Melihat kondisinya itu, saya terharu dan sekaligus tersadar betapa banyak hal yang patut disyukuri dalam hidup ini.
Di dalam surat yang ditulisnya di penjara ini, Rasul Paulus menyampaikan beberapa nasihat pribadi, yaitu kepada Euodia, Sintikhe, dan Sunsogos (ay. 34). Salah satunya adalah supaya mereka tetap bersukacita di dalam Tuhan. Kata bahasa Yunani untuk “senantiasa” adalah pantote, yang artinya setiap saat, selalu, terus-menerus apa pun kondisi dan keadaannya. Jadi, sukacita bukanlah perasaan gembira yang muncul karena sedang mengalami situasi yang membahagiakan, melainkan buah Roh, karya Roh Kudus di dalam hidup orang percaya. Kita bersukacita karena berada di dalam Tuhan Allah yang damai sejahtera-Nya melampui segala akal dan pikiran kita (ay. 7).
Kita sering sulit mengalami sukacita karena menganggapnya sebagai perasaan yang ditentukan oleh keadaan. Namun, ketika kita belajar mengenali bahwa sukacita adalah karya Roh Kudus, kita akan menyadari bahwa sukacita itu tidak ditentukan oleh situasi atau kondisi di sekitar kita. Senantiasa bersukacita itu ternyata bukan sesuatu yang mustahil!—AAS
SUKACITA SEJATI TIDAK DITENTUKAN OLEH KEADAAN,
MELAINKAN MERUPAKAN KARYA ROH KUDUS YANG MELAMPAUI KEADAAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria