KAYA HATI
- Rincian
- Diterbitkan hari Senin, 10 Februari 2014 00:00
- Ditulis oleh Rellin Ayudya
- Dibaca: 16032 kali
Baca: 2 Korintus 8:1-7
Selagi dicobai dengan berat dalam berbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. (2 Korintus 8:2)
Bacaan Alkitab Setahun:
Imamat 24-25
Wahyudin, seorang pemulung dari Bekasi, tidak dapat melanjutkan kuliah karena kekurangan biaya. Namun, ia tidak meratapi diri. Ia malah tergugah untuk membantu warga tidak mampu di lingkungannya. Ia pun menggalang dana dari menjual gorengan buatan ibunya dengan harga khusus. Ternyata banyak orang tergerak mendukungnya sehingga terkumpul beasiswa melebihi perkiraannya. Ia sendiri akhirnya bisa melanjutkan kuliah dan meluangkan waktu memberi les bahasa Inggris gratis untuk anak-anak kampungnya.
Paulus menasihati jemaat Korintus untuk menandingi kemurahan hati jemaat Makedonia dalam menolong jemaat di Yerusalem yang menderita dan miskin (ay. 2). Jemaat Makedonia sendiri juga menderita, namun kasih Allah yang ada dalam hati mereka, membuat mereka tetap bersukacita dan peduli pada orang lain. Mereka tidak terjebak dalam sikap mengasihani diri sendiri. Mereka tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, tetapi memilih berbelas kasih dan menolong orang lain yang membutuhkan. Bahkan mereka memberi melampaui kemampuan, bukan karena mereka kaya, melainkan karena berlimpah dalam kasih (ay. 3).
Kita sering sibuk dengan persoalan dan kesulitan pribadi sampai lupa dan tidak peduli bahwa di luar sana masih banyak yang lebih menderita dan membutuhkan pertolongan. Kiranya kita belajar untuk tidak hanya berfokus pada kesukaran dan penderitaan pribadi, tidak putus asa dan meratapi diri, tetapi tetap bersuka cita dan peduli pada orang lain.—RA
SIKAP MENGASIHANI DIRI SENDIRI MELUMPUHKAN RASA BELAS KASIH
TERHADAP SESAMA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria